Brebes- Serda Arif Mz Babinsa Koramil 15 Ketanggungan, Kodim 0713 Brebes, melaksanakan komsos dalam rangka meningkatkan silaturahmi danDukun dukun sakti ini sengaja datang untuk menantang kesaktian yang dimiliki habib Luthfi bin Yahya, dengan mengeluarkan keris pusaka. Keris pusaka sang dukun yang diletakkan di lantai, untuk diangkat oleh Habib Luthfi, yang ketika diangkat oleh manusia biasa, keris pusaka ini tidak akan mampu diangkat karena memiliki kekuatan gaib. Namun oleh Habib Luthfi keris pusaka ini dengan begitu mudahnya disapu, keris ini pun tersapu dengan begitu saja. Habib Luthfi pun kemudian mengambil sehelai rambut dan meminta dukun ini untuk mengambil dan menyapukannya. Atas Karomah Allah SWT tak ada satupun dukun yang bisa mengambil atau menyapu sehelai rambut tipis tersebut. 3. Menyembuhkan orang lumpuh. Karomah dan kesaktian Habib Lutfi lainnya adalah menyembuhkan seseorang lumpuh karena kecelakaan di Cipularang. Hal ini dialami oleh muridnya bernama Muhammad Samsuri yang mengalami retak tulang, sehingga harus menggunakan kursi roda. Samsuri pun datang ke rumah Habib asal Pekalongan ini, untuk meminta doa kepada Habib Luthfi bertanya apa yang akan dilakukan jika dia sembuh. Samsuri pun menjawab bahwa dia ingin kembali ke Jakarta untuk bekerja. Namun Habib Lutfhi mengatakan bahwa ia tak mungkin sembuh Dan harus menggunakan kursi roda selamanya.
Berikutadalah ramalan zodiak gemini 4 Agustus 2022. Tidak usah panik, tetap sabar menghadapi atasan yang rewel. Rabu, 3 Agustus 2022 Begini Kesaktian Keris Carubuk, Pusaka Sunan Kalijaga dalam Menyebarkan Islam di Pulau Jawa 3 Agustus 2022, 08:08 WIB Para Pembesar Jin Pernah Minta Ijazah ke Habib Luthfi Bin Yahya, Alasannya Sangat
Habib Luthfi bin Yahya, ulama sakti yang pandai bermain musik, penghulu para sufi, dan merupakan keturunan nabi Muhammad saw dengan nasab melalui Fatimah az-Zahra. Ulama yang dikenal sakti ini memiliki nama asli Maulana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Beliau lahir di Kota Pekalongan 10 November 1947 yang bertepatan dengan 27 rajab 1367 Hijriyah Dalam beberapa artikel saya mengenai kesaktian ulama, ada pembaca yang protes katanya “memang Nabi sakti?” saya jawab tentu lebih sakti dari para ulama. Karena yang dimiliki para Nabi adalah mukjizat, pemberian khusus dari Allah swt kepada para Nabi dan Rasul. Nabi Musa as membelah lautan. Andai kita tidak tahu bahwa Nabi Musa adalah seorang Nabi, maka hal itu akan kita sebut kesaktian. Baik kita kembali kepada kisah kesakitan ulama Habib Luthfi bin Yahya. Banyak muridnya menceritakan kisah yang mereka menjadi saksi langsung atas kesaktian beliau. Berikut ini adalah beberapa kisah karomah Habib Luthfi bin Yahya Muhammad Samsuri salah seorang santri beliau suatu hari mengalami kecelakaan mobil di tol Cipularang saat membantu Habib Munzir di Jakarta. Kakinya patah tulanya remuk, sehingga dia harus menggunakan kursi roda. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter pun sudah angkat tangan tak mampu menyembuhkan luka yang memang sangat parah. Akhirnya Habib Luthfi menganjurkan agar Samsuri tinggal di rumahnya selama 3 minggu. Suatu malam, Samsuri bermimpi didatangi oleh Habib Munzir al-Musawa. Dalam mimpinya dia melihan Habib Munzir memberikan lembar Jadwal Majelis maulid al-Rasul kepadanya sambil berbisik, “bilang kepada Habib Luthfi bahwa kamu ikut saya di Jakarta.” Pagi harinya, Samsuri menceritakan mimpinya ke Habib. Sontak Habib Luthfi bin Yahya berkata, “kamu besok akan sembuh dan pulang ke Jakarta, berkah.” Habib Luthfi kemudian mengambil air dan mengusapkan air itu ke Samsuri. Jam 9 pagi keesokan harinya, kaki Samsuri sudah bisa digerakkan dan bisa untuk berjalan. Kisah kesaktian Habib Luthfi bin Yahya yang lain, yaitu saat Sayyid Muhammad bin Alawi al-maliki di Singapura. Ada seorang yang bertemu dan bertamu kepada beliau. Setelah sekian lama duduk dan berbincang-bincang, tamu itu lalu mohon pamit akan melanjutkan perjalanannya ke Indonesia untuk menemui Habib Luthfi bin Yahya. Namun dicegah oleh Sayyid Muhammad Alawi dan berkata kepada orang tersebut, “wahai saudaraku, kenapa kamu datang capek-capek ke Indonesia sebentar lagi orang yang kamu maksud itu akan datang ke sini untuk menemui saya.” Dengan izin Allah ternyata tiba-tiba Habib Luthfi bin Yahya muncul di hadapan tamu tersebut. Kisah kesaktian Habib Luthfi bin Yahya datang dari Abidin mengisahkan kejadian yang dilihat dengan mata kepalanya sendiri. Saat hendak menyembelih seekor kambing. Kambing itu direncanakan akan digunakan sebagai jamuan pada acara maulidan. Teman seperguruan Habib ditugaskan mengambil kambing tersebut yang terikat di pohon. Namun, kambing itu liar, berontak dan terlepas, lalu lari menjauh. Habib Luthfi bin Yahya keluar menyaksikan kejadian itu dan tertawa. Beliau berkata “kambing untuk menghormati Nabi kok malah kabur.” Tak lama setelah Habib Luthfi bin Yahya berkata demikian, kambing itu menghampiri dan bahkan menjatuhkan diri di hadapan beliau. Kambing itu akhirnya disembelih sendiri oleh Habib. Kisah kesakitan Habib Luthfi bin Yahya keempat. Pernah suatu waktu beliau didatangi 10 dukun. Tujuan para dukun itu untuk menguji keilmuan Habib. Mereka heran mengapa Habib memiliki banyak murid. Mendapat tantangan seperti itu, Habib Luthfi bin Yahya menolak. Namun para dukun langsung komat-kamit membaca mantera sambil mengeluarkan keris. Keris-keris itu mereka letakkan di depan Habib dan menantang Habib untuk mengambilnya. “Kalau kamu memang sakti, coba ambil keris itu satu saja” Habib Luthfi bin Yahya dengan tenang mengambil sapu lidi. Dengan sapu lidi itu, keris-keris para dukun disapu seperti menyapu sampah dengan mudahnya tanpa membuang-buang tenaga. Para dukun terheran-heran dan merasa malu, karena menurut mereka tak akan ada yang bisa mengangkat pusaka kecuali dengan izin mereka. Belum hilang keheranan para dukun, Habib Luthfi bin Yahya mencabut sehelai bulu rambut yang ada di kepalanya dan meletakkannya persis di depan para dukun. “Sekarang kalian ambil rambut itu kalau mampu.” Dengan sekuat tenaga para dukun mencoba mengangkat sehelai rambut itu, peluh keringat bercucuran, muka mereka memerah karena mengeluarkan tenaga ekstra, namun sehelai rambut itu tidak bergerak sedikitpun. Merasa tidak mampu, akhirnya para dukun meminta maaf kepada Habib. Demikian kisah nyata kesaktian ulama Habib Luthfi bin Yahya. Pelajaran penting bagi kita, bahwa karomah para wali Allah tidak bisa dicerna secara rasional.Ilmukhodam1000 Khodam tidak hanya bermanfaat bagi anda tetapi juga bisa untuk menolong sesama Banyak keuntungan bagi Anda apabila Anda memiliki Ilmu khodam surah Yasiin Ghaib Rijalul deeds Khodam Sciences Complete International USPS First Class Shipping is a flat rate of 9 It will be bound to your soul and into your eternal service It will be bound to
Tasikmalaya, JATMAN Online – Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah JATMAN Maulana Muhammad Habib Luthfi bin Yahya menjelaskan tarekat itu bukan hanya sekedar melihat kesaktian-kesaktian saja, tapi tarekat yang sesungguhnya itu cara bagaimana untuk membersihkan hati seseorang. Habib Luthfi mengungkapkan, sejatinya dirinya merasa malu datang ke Tasikmalaya dengan adanya perjuangan seorang tokoh yang luar biasa yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Kabupaten Tasikmalaya. “Saya sebetulnya datang ke Tasik ini malu. Karena apa? Di sini ada suatu tokoh yang luar biasa yang harus menjadi cermin untuk kita semuanya,” kata Habib Luthfi saat memberikan tausyiah di acara Tasikmalaya Bersholawat untuk Indonesia di halaman Mapolres Tasikmalaya Kota, Rabu 15/022023 sore. Baca Juga Habib Luthfi Hadiri Haul Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Tasikmalaya Dengan perjuangannya, tokoh itu tak melihat tempat yang mewah dan tak mendapatkan pelayanan spesial. Namun, hanya memilih tempat sepi dan sangat sederhana untuk mengamalkan ilmunya kepada warga Tasikmalaya dan sekitarnya. Ketua Forum Sufi Dunia ini menyebut, sebelumnya dia mengira jika jarak ke Pamijahan hanya beberapa kilometer atau sepuluh kilometer saja. Namun, di Pamijahan, tempatnya yang masih naik lagi yang begitu hebat. “Ada apa ini beliau Syekh Abdul Muhyi ko memilih tempat yang demikian? Ternyata setelah saya pelajari, satu untuk kepentingan kholwat secara tidak langsung dalam tarekatnya, dan yang kedua, bagaimana beliau menarik umat ini orang manjat atau naik tanjakan itu perlu waktu, perlu kesehatan dan sebagainya. Ini pendidikan yang luar biasa dari Syekh Abdul Muhyi Khususnya,” ucap Habib Luthfi. Baca Juga Habib Luthfi Ulama, TNI-Polri, dan Masyarakat Bersatu, Maka Kekuatan Indonesia Tak Terpisahkan Bagaimana tidak malu, ulas Habib Luthfi, tokoh luar biasa itu berjuang untuk mengamalkan tarekat ajaran Islam. Menurutnya, tarekat itu bukan hanya melihat seperti kesaktian-kesaktian, tapi tarekat bagaimana caranya orang membersihkan hati. “Jadi kalau kita melihat perjuangannya para beliau, saya ucapkan karena kalian memiliki Syekh Muhidin atau Syekh Abdul Muhyi Pamijahan itu cermin yang luar biasa. Kalau kita mau melihat sejarah beliau, malu rasanya kalau kita-kita ini tidak mampu menjadi cermin umat, kalau kita-kita ini tidak mampu menjadi cermin bangsa, malu rasanya kalau kita ini tidak menjadi cermin rakyat,” jelasnya. Baca Juga – Habib Luthfi Menjawab – Cara Atasi Rasa Malas Shalat Tahajjud Menurut Habib Luthfi, contoh yang diberikan Syekh Abdul Muhyi tidak percuma.”Apasih sebenarnya tarekat itu kalau kita katakan? Apa tarekat umpanya tiasa lempang di atas cai? bisa berjalan di atas air Eta tarekat? Henteu Itu tarekat? Tidak. Naon tarekat teh? Itu nu bisa hibeur. Eta taraket? Henteu. Apa tarekat itu? Itu yang bisa terbang. Itu tarekat? Tidak. Naon bade asup tarekat? Ameh benghar. Nya lain eta tarekat mah. Apa mau masuk tarekat? Biar kaya. Ya bukan itu tarekat,” ungkapnya. Jauh dari itu semuanya, lanjut Habib Luthfi, tarekat itu hubungannya ala bidikrillahi tatmainulqulub. Yakni bagaimana cara membersihkan hati. “Kalau kita setiap hari sudah membersihkan fisik. Air wudlu, mandi, mandi besar sampai mandi biasa. Cuci muka sampai wudlu. Apakah itu menyentuh di dalam batiniah kita atau hanya fisik belaka? Kalau fisik belaka bisa dihias abis mandi pakai parfum dan lainnya. Tapi rahasianya wudlu mencapai tidak kepada batiniah kita. Apa di antaranya? Muka kita yang sering kita wudlui semakin bersih,” tandasnya. Baca Juga Haul Ke 13 KH Idham Chalid di Puncak Cisarua Bogor Habib Luthfi yang juga sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Wantimpres Indonesia mengatakan, sesuai dengan sabda Nabi shalallahu alaihi wassalam, seseorang yang membasuh mukanya atau wajahnya dengan berwudlu akan keluar dosa-dosanya. “Dari kebersihan muka/wajah ada mata ada mulut, ini termasuk bagian-bagian yang terkena usapan air wudlu. Sejauh mana kita membawa wudlu? apakah kita sering dibasuh mukanya semakin tawadu ataukah semakin begini sombong. Siapa akunya muncul. Apakah begitu?,”tegasnya. Selain itu, lanjut Abah panggilan Habib Luthfi, mata dan telinga yang diusap saat berwudlu seharus bisa menyaring dari segala hal-hal yang bakal membuat perpecahan umat. “Kita harus memiliki filter, jangan asal lihat dan dengar. Jangan mau dipecah-pecah oleh oknum-oknum. Dengan berkumpulnya para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri dan lainnya seperti ini, ini kekuatan yang luar biasa. Mari tunjukan kita Indonesia itu kuat,”ungkapnya.
BOGOR AYOINDONESIA.COM --Habib Bahar bin Smith baru mendapat kebebasannya lagi.Dia dinyatakan bebas oleh Kemenkumham per Minggu, 21 November 2021. Setelah lepas dari kurungan Lapas Gunung Sindur, Bogor, Bahar bin Smith sudah kembali menjadwalkan dakwah-dakwahnya.. Pengacara Bahar bin Smith, Ichman Tuankotta,